Ikan Kecil dan Pembaca Setianya

Filosofi di balik nama yang membermaknakan kesan pertama

Shabrina Nur Amalina
3 min readApr 13, 2023

Tahun ini peserta program 11 Hari Menulis di bulan ramadan semakin beragam, senang sekali rasanya! 12 dari 26 orang (~46%) merupakan peserta baru, dan tidak ada satu divisi yang mendominasi. Bahkan ada pencapaian menarik yang sebelumnya jarang terjadi, yaitu tantangan ini diikuti oleh AI alias Anak Intern dan juga tim yang banyak terjun ke lapangan. Semoga kedepannya bisa semakin inklusif dan memberikan ruang tanpa batas lokasi maupun pekerjaan yaa, aamiin.

Cukup membahas sekilas fakta tentang 11 Hari Menulis, mari kita masuk ke tema hari ini yaitu pairing. Bagi yang pernah mengikuti tantangan 31 Hari Menulis, 15 Hari Menulis, hingga 10 Hari Menulis, pasti sudah tidak asing dengan “tema wajib” yang diwariskan dari Mas Ivan Nashara, sang pelopor tantangan menulis di eFishery. Pada tahun ketigaku mengikuti tantangan ini, baru sekarang aku mendapat pasangan yang tidak aku kenal sebelumnya yaitu Mas Muhammad Hanif. Dengan waktu yang terbatas karena baru mulai menulis di malam hari, mari kita bahas kesan-kesan terhadap Mas Hanif dan perjalanan menulisnya selama sebelas hari ini!

Halaman https://medium.com/@ikankecil bukan kali pertama aku buka di hari ketika tema pairing muncul. Sebagai tim hore penyelenggara 11 Hari Menulis, aku memiliki hak istimewa untuk melihat daftar peserta beserta tautan media menulis masing-masing saat pendaftaran masih berjalan. Medium milik Mas Hanif menjadi salah satu halaman yang sempat aku intip untuk lebih mengenal peserta-peserta baru. Ternyata pada tanggal 31 Maret 2023 sudah ada tulisan perdana milik Mas Hanif yang membuatku tersenyum sekaligus terharu ketika membacanya.

Hasil ngepoin Medium peserta baru yang langsung dikirimkan ke tim hore lainnya, Kak Tissya Chayatunnufus

Ada tiga alasan sederhana yang kira-kira menjadi alasan kenapa kok berkesan banget ya tulisan Mas Hanif ini, padahal tantangannya belum mulai 😂. Pertama dari judul “Memulai” yang dilanjutkan dengan basmalah. Rasanya ada secercah optimisme bahwa seseorang yang memulai dengan basmalah niatnya baik dan insya Allah hasilnya akan berkah. Kedua, penggunaan kata “kecil”. Aku sangat senang dengan penyematan kata kecil untuk memberikan makna kecil-kecilan dulu tapi terus bertumbuh kemudian. Kelas Kecil, Bincang Kecil, lalu ini Ikan Kecil. Ketiga, arti di balik Si Ikan Kecil ini yang menyiratkan kerendahan hati dan semangat untuk melalui langkah kecil dulu sebelum menuju sesuatu yang besar.

Melihat Mas Hanif menjalankan sepuluh hari menulis tanpa tapi, aku bisa merasakan semangat menulis dan belajar yang ia bubuhkan di bagian akhir setiap tulisan. 11 Hari Menulis ini dengan sungguh-sungguh disikapi sebagai sebuah tantangan yang tidak hanya sekadar selesai menulis. Mulai dari menceritakan pengalamannya sebagai mahasiswa tingkat akhir psikologi yang harus diterpa ujian angkatan Covid-19, memberikan rekomendasi kota untuk ber-slow living ria berdasarkan tempat merantau, menggambarkan suasana pasar tempat Fismo eFishery beraksi, hingga pengandaian apabila suatu saat nanti mengalami krisis-krisis menjadi dewasa.

Saat aku membaca ulang sepuluh tulisan Mas Hanif malam ini, ternyata kesepuluh tulisan tersebut sudah pernah aku baca sebelumnya. Entah kenapa tulisan Mas Hanif selalu memanggil untuk dibaca setiap harinya. Mungkin karena pengumpulan Mas Hanif berada di zona yang mudah dilihat oleh mata, yaitu di urutan awal. Beda denganku lah pokoknya 🤣.

Aku berterima kasih kepada Mas Hanif yang sudah dengan sukarela mengikuti tantangan tahun ini! Sebagai eFisherian yang baru bergabung di Maret 2023, semoga kegiatan ekskul kecil-kecilan ini bisa memberikan kesan tersendiri selama bertumbuh bersama eFishery. Semoga nggak kapok ya mas, kalau bisa ajakin temen-temen trainer yang lain berikut juga teman-teman di lapangan hehehe. Tim hore yakin setiap dari kita punya cerita dan setiap dari kita bisa saling menjadi pembaca, bahkan seorang pembaca setia! Ditunggu tulisan-tulisan berikutnya, sampai jumpa!

--

--